.jpg) | |
|
Jembrana, Suarabali.net - Bantuan mesin pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) di Kabupaten Jembrana mulai diujicobakan di TPA Peh, Desa Kaliakah, Kamis (11/7/2024). Mesin pengolahan sampah ini, merupakan upaya Pemkab Jembrana dalam mengurai permasalahan sampah di Jembrana.
Uji coba mesin tersebut, disaksikan langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Dalam kesempatan tersebut Tamba mengaku cukup optimis mesin pengolahan sampah dapat mengatasi masalah sampah, terutama mengurai tumpukan sampah yang sudah menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh.
Namun demikian Tambe mengaku masih melihat mesin penunjang pengolahan sampah seperti mesin cacah dan mesin pres masih belum optimal dalam menunjang kecepatan mesin pengolahan sampah ini.
“Kapasitas mesin sudah luar biasa besar, namun ini mesin cacah kurang besar kemudian juga mesin pres kurang cepat, kalau tenaga manusia dipakai seperti ini untuk mencapai target 200 ton satu hari itu sepertinya akan kewalahan,” ucapnya.
Hal sendada disampaikan Johan Agus Kurniawan, selaku Direktur Utama Wisesa Global Solusindo, menurutnya semua sistem mesin yang pihaknya bawa sudah dapat berjalan dengan baik dan sudah sempat diuji coba mulai dari mengisi sampah ke dalam mesin Seiko (pemilah sampah) kemudian di thresher (cacah) kemudian di pres.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan terdapat ketimpangan kapasitas mesin untuk mencapai hasil akhir 200 Ton perhari dikarenakan mesin cacah dan mesin press tidak mampu mengimbangi produksi mesinnya.
"Standar operasional belum bisa kita pastikan optimal karena sinkronisasi alat, bisa kita lihat dengan mesin sebesar ini ada sinkronisasi dengan mesin yang berikutnya kalau terlalu besar outputnya setelah itu dengan mesin thresher (cacah) sekecil ini tentu tidak bisa maksimal tentunya harus seimbang," jelas Johan.