Jembrana,Suarabali.net -. Selain merendam ribuan rumah warga, banjir di Jembrana berdampak pada ratusan hektar persawahan. ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir, akibatnya para petani terancam gagal panen. Seperti yang terjadi di Subak Keduwa, Kelurahan Lelateng. Padi yang sudah menguning dan siap panen, terendam banjir.
Pantauan di lapangan Sabtu siang(8/7/2023) puluhan hektar padi siap panen di Subak Keduwa terendam banjir. Tidak hanya terendam banjir, tetapi juga banyak yang rebah akibat tekanan air yang kuat,, hal ini tentu berdampak negatif pada hasil panen.
Salah seorang petani di subak terebut, I Putu Darma Yasa (54), menjelaskan bahwa seluruh lahan padi miliknya saat ini tenggelam dalam banjir dan hampir tidak terlihat. Ia hanya bisa pasrah melihat padi yang telah menghitung hari untuk dipanen.
“Saat padi yang siap panen terendam banjir, hasil beras yang dihasilkan akan kurang berkualitas dan kurang diminati oleh pembeli. Harganya pun kemungkinan akan jauh di bawah harga pasar. Jika gabah basah, hasil berasnya pasti tidak bagus, sehingga akan sangat mempengaruhi harga. Setelah air surut, saya berencana untuk melakukan panen awal," ujarnya
Hal serupa dibenarkan oleh Nengah Mardika, Ketua Subak Keduwa, dari 69 lahan subaknya, 15 hektar sudah dipanen, sisanya 54 hektar sudah siap panen.
"Ada sekitar 54 hektar lahan padi yang belum dipanen dan semuanya terendam banjir, hari ini masih kelihatan padi. Kemarin (Jumat-red) areal persawahan semuanya tertutup air, sama sekali tidak kelihatan padinya," jelas Mardika.
Selain terendam banjir menurut Mardika, beberapa lahan padi milik petani juga mengalami kerusakan dan roboh, sehingga buah padi terendam lumpur dan akan sulit untuk dipanen.
"Beberapa lahan bahkan roboh, sehingga petani saat ini mengalami kerugian. Mereka juga bingung karena jika penjualan padi tidak memadai, itu akan mempengaruhi pembayaran biaya pupuk yang telah mereka gunakan," imbunya
Sementara itu, data di Dinas Pertanian dan Pangan, terdapat 253,5 hektar sawah yang terdapat tanaman pangan di Jembrana terdampak banjir. Kepala Bidang Pertanian, I Komang Ngurah Arya Kusuma menjelaskan, banyak laporan tanaman padi milik petani terendam banjir, termasuk di subak Kedawa, lelateng.
“laporan tanaman padi sudah masuk ke kita, termasuk di subak Kedawa, perhari ini (sabtu-red) pukul 10.00 Wita sudah ada 253,5 hektar lahan sawah yang ada tanaman pangan terdampak hujan lebat di Kabupaten Jembrana, “ucap Arya Kusuma (Dika)