Takut Dimarahi Ortu, ABG di Jembrana Ngaku Diculik, Ternyata ??


 

Jembrana, Suarabali.net – SPY 18 tahun Anak Baru Gede (ABG) di Kabupaten Jembrana mengaku menjadi korban penculikan saat ditemukan warga disebuah SPBU di seputaran Kota Negara, Rabu (15/2/2023) sore. Saat diintrogasi petugas ABG tersebut mengaku diculik oleh orang tidak dikenal, sehingga kasus tersebut langsung ditangani oleh Satreskrim Polres Jembrana. 

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana saat dikonfirmasi awak media,Kamis (16/2/2023).mengatakan, Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, ternyata korban mengenal pelaku dan membuat cerita lantaran takut dimarah pulang kerumah. 

"Kasus penculikan itu tidak benar, setelah anggota melakukan penyelidikan dengan mendatangi rumah korban SPY (18) diketahui bahwa korban ini tidak di culik, bahkan mengenal si pengendara yang dikatakan korban telah menculiknya," jelasnya. 

Memang informasi yang beredar di masyarakat, lanjut Dewa Gde, bahwa korban ini diculik, bahkan mengalami tindakan kekerasan sebelum akhirnya diturunkan di sebuah SPBU yang ada di Kecamatan Negara. 

"Kemungkinam takut dengan keluarga karena keluar tanpa ijin, dan meminta di jemput di daerah Negara, jadi memuai alibi diculik," ucapnya. 

Hasil penyelidikan petugas lewat CCTV dan informasi dari warga, diketahui korban tidak di paksa untuk masuk mobil, sehingga kecurigaan pihak kepolisian kejadian tersebut bukan penculikan. 

"Hasil rekaman CCTV menunjukan korban ini masuk ke dalam mobil tanpa paksaan. Setelah kita perlihatkan rekamaanya, akhirnya korban mengaku bahwa mengenal pengendara mobil tersebut.”ujar AKBP Dewa Juliana.

lebih lanjut Dewa Gde mengatakan, dalam kasus tersebut, pihaknya hanya akan memberikan pendampingan terhadap korban, karena korban saat ini masih sebagai siswi di salah satu SMK di Jembrana. 

"Kita lakukan pendampingan, dan tetap memberikan pengarahan terhadap korban dan keluarga,”lanjutnya.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu tidak pasti kebenarannya. Selain itu untuk seluruh warga agar tidak membuat isu untuk menjadikan perlindungan, sehingga tidak meresahkan.

"Kepada orang tua khusunya agar memberikan pemahaman, jangan sampai kejadian seperti ini terulang. Terlebih isu penculikan sangat meresahkan," tandasnya. (Dika)


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال