Jembrana, Suarabali.net – Abrasi Pantai di Kabupaten Jembrana memang sangat mengkhawatirkan. Sejumlah rumah dan tanah warga sudah banyak yang tergerus ganasnya ombak pantai selatan Jembrana. Guna memastikan pembuatan penahan abrasi, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba melakukan pengecekan ke proyek pembuatan tanggul penahan abrasi di Pantai Candikusuma dan Gilimanuk, Kamis (15/12/2022).
Tahun 2022 Kabupaten Jembrana mendapatkan tiga titik proyek penahan abrasi dengan total panjang sekitar 3 kilometer. Ketiganya yakni di pantai Delod Berawah, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, di Pantai Candikusuma, Desa Candikusuma dan di Lingkungan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk. Ketiganya dalam proses pengerjaan.
Disela-sela pengecekan, Bupati Jembrana mengatakan, pihaknya turun kelapangan melihat langsung proses pengerjaan penahan abrasi, untuk memastikan pengerjaan proyek tersebut sudah sesuai.
“Memang proyek ini milik balai, namun disini juga ada masyarakat kita, sebagai bupati saya turun untuk memastikan pengerjaan proyek ini berjalan sesuai peruntukan. Berdampak positif atau tidak. Tapi sepanjang pengamatan kita tadi semua sudah berjalan dengan baik, tanggapan masayarakat positif setelah beberapa tahun was-was terkena abrasi,”ujarnya.
Ditambahkan Bupati Tamba, pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah terkait penanganan abrasi. Salah satunya penanganan abrasi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Pihaknya sudah mengajukan proposal ke pemerintah pusat untuk menanggulangi abrasi di pebuahan yang semakin hari semakin parah.
“Kita masih punya hutang kepada masyarakat yakni penanganan Pantai Pebuahan. Kita sudah usulkan mudah-mudahan tahun 2023 dapat terealisasi. Kita pemerintah daerah sudah berusaha dengan mengajukan proposal, Saya mohon masyarakat bersabar, kita terus kawal ke pusat,”imbuhnya.
Kepada pemborong, Bupati Jembrana mengingatkan untuk membuat pembuangan air hujan terutama di aliran-aliran sungai, harus di buatkan saluran.
“ Kita ingatkan teman-teman pemborong menyangkut kemungkinan banjir tolong di perhatikan. Biar airnya tidak tergenang harus ada saluran. Jangan sampai tidak terkena air laut justru kita terkena air hujan,”tutupnya. (Dika)