Jembrana, Suarabali.net – Setelah lima tahun mengalami penurunan kasus baru HIV/AIDS pada tahun 2022 di Kabupaten Jembrana kembali meningkat. Di Tahun 2021 jumlah kasus baru HIV/AIDS sebanyak 72 kasus, naik menjadi 78 kasus baru pada tahun 2022.
Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dr. I Made Dwipayana, Rabu (30/11) saat dikonfirmasi terkait peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS). Ditambahkan dokter Dwi kalau dilihat dari segi umur, kasus HIV/AIDS di Jembrana terbanyak pada usia produktif yakni dari 21-40 tahun.
“ Tahun ini mengalami peningkatan kasus baru jika di bandingkan tahun 2021. Sebelumnya dari tahun 2017 tren kasus baru HIV/AIDS di Jembrana selalu mengalami penurunan. Setiap tahun dari segi umur memang terbanyak pada usia produktif yakni dari umur 21 sampai umur 40 tahun”, ungkapnya.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana jumlah kasus baru HIV/AIDS dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2022 yakni di tahun 2017 ditemukan 107 kasus baru, menurun 3 kasus di tahun 2018 menjadi 104 kasus. Penurunan jumlah kasus kembali terjadi di tahun 2019 yakni ditemukan 95 kasus baru, di tahun 2020 dan 2021 menurun menjadi 87 kasus dan 72 kasus. di tahun 2022, hingga akhir November mengalami peningkatan sebanyak 6 kasus menjadi 78 kasus baru HIV/ AIDS.
Untuk kelompok umur kasus HIV/AIDS di temukan pada kelompok umur kurang dari lima tahun sampai diatas umur 50 tahun. Rinciannya yakni kelompok umur kurang dari 5 tahun ditemukan sebanyak 5 kasus, umur 5-10 tahun ada 4 kasus, sedangkan usia 11-20 tahun ditemukan 21 kasus.
Kasus terbanyak usia produktif 21-40 tahun dengan rincian pada umur 21-30 tahun sebanyak 161 kasus dan kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 177 kasus. Kasus HIV/AIDS juga di temukan pada kelompok umur 41-50 tahun yakni sebanyak 106 kasus, sedangkan kelompok umur diatas 50 tahun ditemukan 62 kasus.
Sejumlah langkah pencegahan dilakukan Dinas Kesehatan Jembrana dalam menanggulangi meningkatnya kasus HIV/AIDS di Jembrana, mulai dari pemberian sosialisasi, pemasangan baliho, dan Talkshow.
“Upaya pencegahan terus kita lakukan, selain kegiatan rutin juga serangkaian dengan peringatan Hari AIDS Sedunia yang diperingati tiap tanggal 1 Desember. Kita sudah melakukan sosialisasi bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat dengan melibatkan seluruh Puskesmas. Sosialisasi juga diberikan kepada pengunjung rumah sakit yang ada di kabupaten Jembrana. Upaya lain kita lakukan dukungan sebaya pada ODHIV, Talkshow dan pemasangan baliho serta sosialisasi melalui media sosial,” beber dokter Dwi. (dika)